Berita Populer Internasional Soal Boeing 777 London-Singapura Turbulensi Hebat

Jakarta - Penerbangan maskapai Singapore Airlines rute London-Singapura mengalami turbulensi parah. Satu orang tewas dalam insiden ini dan beberapa orang lainnya mengalami luka-luka. Sebagaimana dirangkum detikcom, Kamis (23/5/2024), pesawat tersebut memiliki nomor registrasi Boeing 777-300ER. Pesawat itu berisi 211 penumpang dan 18 awak.

Pesawat Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ321 ini lepas landas dari Bandara Heathrow, London, Inggris pada Senin (20/5) malam sekitar pukul 22.39 waktu setempat. Turbulensi parah terjadi di tengah penerbangan yang memaksa pesawat dialihkan ke Bangkok, Thailand, pada Selasa (21/5) waktu setempat, dan akhirnya mendarat darurat di Bandara Suvarnabhumi pada pukul 15.45 waktu setempat.

Seorang penumpang yang berada dalam penerbangan tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa insiden tersebut melibatkan sensasi naik dan turun. "Tiba-tiba pesawat mulai miring dan terjadi guncangan sehingga saya mulai bersiap menghadapi apa yang terjadi, dan tiba-tiba terjadi penurunan yang sangat drastis sehingga semua orang yang duduk dan tidak mengenakan sabuk pengaman langsung terlempar ke langit-langit," Dzafran Azmir, 28 tahun.

"Beberapa orang kepalanya terbentur kabin bagasi di atas dan penyok, mereka menabrak tempat lampu dan masker berada dan langsung menerobosnya," katanya.

Direktur bandara Suvarnabhumi Bangkok, Kittipong Kittikachorn, mengatakan seorang penumpang laki-laki tewas. Delapan belas orang telah dirawat di rumah sakit dan 12 orang dirawat di rumah sakit, kata Singapore Airlines. Baca juga : VIRAL!!! Dosen Mengajar Sambil Menggendong Anak, Begini Fakta yang terjadi

Satu orang tewas dan tujuh orang alami luka parah usai turbulensi parah pesawat Boeing 777 milik maskapai Singapore Airlines rute London-Singapura. Korban tewas diduga karena serangan jantung, sedangkan penumpang luka parah karena benturan.

Direktur bandara Suvarnabhumi Bangkok, Kittipong Kittikachorn, menyebut penumpang yang meninggal kemungkinan karena serangan jantung. Tujuh orang yang terluka parah menderita luka di kepala, tambahnya. Seorang anggota kru juga dirawat di rumah sakit.

Berita Populer Internasional Soal Boeing 777 London-Singapura Turbulensi Hebat

2 WNI Ikut Jadi Penumpang
Maskapai Singapore Airlines telah merilis daftar kewarganegaraan para penumpang pesawat Boeing 777-300ER yang mengalami turbulensi hebat pada Senin (21/5) waktu setempat. Terdapat sedikitnya dua warga negara Indonesia (WNI) di antara total 211 penumpang yang ada di dalam pesawat tersebut.

Sementara itu Channel News Asia, Rabu (22/5), Singapore Airlines menyatakan bahwa pesawat dengan nomor penerbangan SQ321 rute London-Singapura itu mengalami "turbulensi ekstrem tiba-tiba" ketika mengudara di atas Cekungan Irrawaddy, Myanmar, tepatnya di ketinggian 37.000 kaki atau 11.277 meter.

Insiden ini terjadi sekitar 10 jam setelah pesawat lepas landas dari Bandara Heathrow, London.

Pilot pesawat kemudian mengumumkan keadaan darurat medis dan mengalihkan penerbangan ke Bangkok, Thailand. Pesawat akhirnya mendarat darurat di Bandara Suvarnabhumi pada Selasa (21/5) sore, sekitar pukul 15.45 waktu Bangkok.

Pesawat Boeing 777-300ER yang dioperasikan oleh maskapai Singapore Airlines terdeteksi mengalami penurunan ketinggian hingga 6.000 kaki, atau setara 1.828 meter, dalam waktu tiga menit ketika dilanda turbulensi hebat di atas perairan Samudra Hindia pada Selasa (21/5) waktu setempat.

Seperti dilansir Channel News Asia dan Associated Press, Rabu (22/5/2024), data pelacakan penerbangan yang tercatat oleh FlightRadar24 dan dianalisis oleh Associated Press menunjukkan Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ321 itu sedang mengudara di ketinggian 37.000 kaki atau setara 11.277 meter. Ketinggian itu berada dalam jangkauan jelajah rata-rata untuk penerbangan komersial.

Kemudian pada satu momen, pesawat Boeing 777-300ER dengan rute London-Singapura itu secara tiba-tiba dan secara tajam mengalami penurunan ketinggian hingga ke 31.000 kaki, atau setara 9.448 meter, dalam waktu sekitar tiga menit.

Pesawat kemudian bertahan di ketinggian 31.000 kaki selama kurang dari 10 menit sebelum akhirnya mengalihkan rute dan mendarat darurat di Bangkok, Thailand, kurang dari setengah jam kemudian.

Penurunan tajam itu terjadi saat penerbangan berada di atas Laut Andaman, dekat Myanmar. Saat momen itu terjadi, pesawat sempat mengirimkan "kode squawk" 7700 yang merupakan sinyal darurat internasional.

Detail soal kondisi cuaca saat turbulensi hebat itu terjadi belum dilaporkan. Kebanyakan pihak mengaitkan turbulensi dengan badai besar.

Namun jenis turbulensi yang paling berbahaya adalah turbulensi udara jernih atau clear air turbulence (CAT). Pergeseran angin bisa terjadi pada awan jenis cirrus tipis atau bahkan di tengah udara cerah dekat terjadinya badai petir, karena perbedaan suhu dan tekanan menciptakan arus kuat di udara yang bergerak cepat.

Maskapai Singapore Airlines menyatakan bahwa pesawat dengan nomor penerbangan SQ321 rute London-Singapura itu mengalami "turbulensi ekstrem tiba-tiba" ketika mengudara di atas Cekungan Irrawaddy, Myanmar. Insiden ini terjadi sekitar 10 jam setelah pesawat lepas landas dari Bandara Heathrow, London.

Pilot pesawat kemudian mengumumkan keadaan darurat medis dan mengalihkan penerbangan ke Bangkok, Thailand. Pesawat akhirnya mendarat darurat di Bandara Suvarnabhumi pada Selasa (21/5) sore, sekitar pukul 15.45 waktu Bangkok. [dtk,23/5]

Bagikan di WhatsApp, Twit, FB, G+