Guru SMP Tewas Usai Dikeroyok 20 Orang, Begini Kronologinya

KABAR DUKA--Adrianus Amit, 47, guru SMP Negeri 2 Siantan, Pontianak, Kalbar, tewas setelah dihajar sekitar 20 orang. Istri korban, Endah Widayati, 47, mengaku tidak mengetahui secara persis kronologi peristiwa penganiayaan yang terjadi Sabtu (2/9) dini hari yang menyebabkan suaminya tewas.

Sehari sebelum kejadian, ia tengah berada di Pulau Jawa. Endah mengawasi operasi anak sulungnya akibat cedera karena kecelakaan tiga tahun yang lalu. "Tahunya dari anak," tuturnya saat menunggui jasad Sang Suami yang sedang diotopsi di RSUD dr. Soedarso, Rabu (12/9) siang.
Baca juga : Bahas Karakter Siswa, Mendikbud : Jika Guru Bengkok, Siswanya Pasti Bengkok 
Yang ia tahu, akhir pekan itu, Amit sedang berada di kediaman mereka, Jalan Khatulistiwa Gang Teluk Air Siantan Hilir. Hanya berdua saja dengan buah hati mereka yang paling kecil, Clara.

Dari dalam kamarnya, diceritakan Endah, Clara mendengar suara dan orang yang sedang diseret. Bungsu berusia 16 tahun itu mencoba keluar dari kamarnya tetapi diadang oleh seorang pelaku di depan pintu.

Ketika Amit dibawa keluar, Clara juga keluar. Diperkirakan lebih dari 20 orang yang datang ke rumah itu. "Suami saya dimasukkan (ke sebuah mobil) lalu dibawa pergi, tidak tahu kemana. Tahu-tahu sudah sekitar pukul 01.30, dikasih informasi suami saya ada di IGD (RS) Antonius," ujar Endah

Ahli Forensik RSUD dr. Soedarso, dr. Monang Siahaan, Mked (For) yang mengotopsi jasad Adrianus Amit menjelaskan, korban meninggal dunia adalah luka di bagian kepala. "Lebih cenderung dan prioritas ke rongga kepala, yaitu di bagian otak oleh pengaruh benda tumpul," ungkapnya.

Sedangkan luka lainnya, menurut dia, hanya sebatas luka memar kecil. Luka di kaki yang diduga setrum, kata Monang, hanya lebam biru kecil dan tidak itu memengaruhi.

Salah seorang penasihat hukum korban yang diketuai Pengacara Martinus Ekok, Carlos Penadur, menyatakan akan mendampingi Endah sampai proses hukum selesai. Pihaknya sudah melaporkan kasus tersebut ke Polresta Pontianak.

"Sejauh ini proses penyidikan sudah ada empat orang tersangka yang sudah ditahan," beber Carlos. Ia belum tahu motif dari peristiwa itu. Yang pasti pihaknya meminta keadilan.

Dikonfirmasi, Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Kalbar, Kombes Pol Asep Safrudin, menyatakan pihaknya dalam proses menyeldiki peristiwa tersebut. “Itu memang benar, sekarang udah dilimpahkan ke Polda Kalbar pada tadi pagi,” terangnya. (jpnn, 14/9)
Guru SMP Tewas Usai Dikeroyok 20 Orang, Begini Kronologinya
ILUSTRASI
Bagikan di WhatsApp, Twit, FB, G+