Heboh kasus pemberian nilai nol di rapor siswi SMAN 4 Bandung beberapa waktu lalu mendapat tanggapan Mendikbud Muhadjir Effendi. Seperti diketahui, Dvijatma Puspita Rahmani, siswi SMAN 4 Bandung yang tidak naik kelas lantaran mata pelajaran matematika mendapatkan nilai nol, ikut disikapi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy. Baca juga : Kronologi Kasus Pemberian Nilai Nol di Rapor Siswa, FSGI : Ada Kelalaian Sekolah
Sebenarnya, lanjut Muhadjir, persoalan itu hanya kesalahan komunikasi sehingga guru memberikan nilai nol kepada Puspita. Selain itu, dirinya sangat menyayangkan jika Puspita mesti pindah dari sekolah. ''Mestinya tidak mesti pindah,'' sampai Muhadjir.
Dia meminta agar pihak sekolah dapat menyelesaikan persoalan tersebut dengan baik yang bisa diterima oleh kedua belah pihak. Baik dari pihak sekolah bersangkutan maupun dari pihak orangtua siswi. ''Ini harus ada penyelesaian, yang bisa saling diterima kedua belah pihak,'' tuturnya.
Sebagaimana diketahui, Dvijatma Puspita Rahmani, siswi SMAN 4 Bandung ini harus menerima kekecewaan lataran dirinya harus tinggal kelas. Padahal, siswi tersebut dikenal baik dan berprestasi. Dia juga pernah mewakili sekolahnya untuk mengikuti olimpiade biologi. Meski demikian, Puspita, harus tinggal kelas lantaran ada mata pelajaran yang mendapatkan nilai nol. Peristiwa tersebut terjadi saat dia harus absen mengikuti pembelajaran di sekolah karena sakit.
Sumber : http://news.okezone.com/read/2016/09/06/65/1482958/puspita-tak-naik-kelas-mendikbud-penilaian-itu-tidak-benar
Bagikan di WhatsApp, Twit, FB, G+Menurut Muhadjir, pemberian nilai itu tidak benar dilakukan oleh seorang guru. ''Pemberian nilai itu tidak benar,'' kata Muhadjir, saat berkunjung ke Kota Bengkulu, Selasa (6/9/2016).
Sebenarnya, lanjut Muhadjir, persoalan itu hanya kesalahan komunikasi sehingga guru memberikan nilai nol kepada Puspita. Selain itu, dirinya sangat menyayangkan jika Puspita mesti pindah dari sekolah. ''Mestinya tidak mesti pindah,'' sampai Muhadjir.
Dia meminta agar pihak sekolah dapat menyelesaikan persoalan tersebut dengan baik yang bisa diterima oleh kedua belah pihak. Baik dari pihak sekolah bersangkutan maupun dari pihak orangtua siswi. ''Ini harus ada penyelesaian, yang bisa saling diterima kedua belah pihak,'' tuturnya.
Sebagaimana diketahui, Dvijatma Puspita Rahmani, siswi SMAN 4 Bandung ini harus menerima kekecewaan lataran dirinya harus tinggal kelas. Padahal, siswi tersebut dikenal baik dan berprestasi. Dia juga pernah mewakili sekolahnya untuk mengikuti olimpiade biologi. Meski demikian, Puspita, harus tinggal kelas lantaran ada mata pelajaran yang mendapatkan nilai nol. Peristiwa tersebut terjadi saat dia harus absen mengikuti pembelajaran di sekolah karena sakit.
Sumber : http://news.okezone.com/read/2016/09/06/65/1482958/puspita-tak-naik-kelas-mendikbud-penilaian-itu-tidak-benar
 |
| Mendikbud Muhajir effendy (gambar : okezone.com) |