Begini Perjuangan Guru Honorer yang Tidak Digaji, Tetap Mengajar dengan Biaya Pribadi

Kabar kurang menggembirakan dunia pendidikan kali ini datang dari kisah sedih nasib guru honorer Adi Meliyati Tameno (Yati), yang dipecat kepala sekolahnya. Bu guru kelas 1 dan 2 SDN Oefafi, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, NTT ini dipecat dan dilaporkan oleh kepala sekolah ke polisi setelah mengirim SMS kepada bendahara sekolah. Dalam pesan itu, Yati hanya menanyakan kenapa gajinya sebagai guru honorer per bulan Rp 250 ribu tidak dibayar selama tiga tahun terakhir. Selengkapnya baca MIRIS... Bertanya Gaji yang Belum Dibayar Selama 3 Tahun Lewat SMS, Guru Honorer Dipecat dan Dipolisikan.

Selama tiga tahun tak dibayar, bu guru Yati bertahan hidup dengan mengeluarkan uang pribadinya. Bahkan dia rela merogoh kocek, membelikan anak-anak didiknya alat tulis seperti pensil, spidol serta papan tulis.

"Ada dana BOS tapi sekolah tidak pernah ada pensil, spidol atau kapur bahkan papan tulis, sehingga saya ambil uang sendiri untuk beli," ungkapnya.

Tidak cuma dipecat, bu guru Yati juga dilaporkan kepala sekolah dan bendahara ke polisi atas dugaan pencemaran mereka dan sekolah. Semenjak dipecat, Yati menyibukkan diri dengan mencangkul, membersihkan kebun jagung dan beternak. Meski menjadi korban, Yati bertekat untuk tetap akan berangkat mengajar dan meminta kepada kepala sekolah.
Kisah GURU INSPIRATIF lainnya : Guru SMP Pasang Iklan Jual Ginjalnya Rp 2 M untuk Biaya Pendidikan Muridnya Bikin Terharu
Kasus ini sudah dilaporkan kepada Bupati Kupang Ayub Titu Eki yang dikonfirmasi mengakui sudah menindaklanjuti pengaduan masyarakat ke kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga setempat. "Nah sejak saya dapatkan SMS dari masyarakat, hari itu pun saya langsung teruskan kepada kepala dinas PPO, dan dibalas siap dilaksanakan. Namun sampai hari ini masalahnya semakin mencuat. Masa hal seperti itu harus bupati turun tangan, kan ada dinas teknis. Ini laporan saya akan tindak tegas," tegas Ayub.

Mencuatnya berita tentang guru honorer dipecat lantaran menanyakan gaji lewat SMS spontan menjadi perbincangn di media sosial. Sikap kepala sekolah seperti ini diyakini akan membawa dampak buruk terhadap guru honorer yang dipecat dan para siswa. Sumber: http://www.merdeka.com/peristiwa/derita-guru-yati-dipecat-usai-tanya-gaji-3-tahun-tak-dibayar-splitnews-3.html
Begini Perjuangan Guru Honorer yang Tidak Digaji, Tetap Mengajar dengan Biaya Pribadi
Adi Meliyati Tameno (gambar : merdeka.com)
Bagikan di WhatsApp, Twit, FB, G+