SALUT... Ini Pernyataan Mendikbud Anies Baswedan Atas Meninggalnya Profesor Jusuf Sjarif Badudu

Kabar duka meninggalnya Profesor JS. Badudu turut menjadi perhatian Mendikbud Anies Baswedan yang baru usai melakukan kunjungan ke Bulgaria. Menteri Anies turut berduka karena merasa kehilangan sosok guru bangsa yang gigih memperjuangkan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Baca berita : Ini Peneyebab Pakar Bahasa Indonesia JS Badudu Tutup Usia

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menyampaikan rasa duka mendalam atas wafatnya pakar bahasa Indonesia Jusuf Sjarif Badudu alias JS Badudu.                       

Menurut Anies,‎ dedikasi JS Badudu sangat luar biasa. Bahasa Indonesia dulu bukanlah bahasa mayoritas, namun disepakati bersama menjadi bahasa pemersatu karena sifatnya yang egaliter. Namun sebenarnya Bahasa Indonesia saat itu tak sekaya berbagai bahasa lain yang sudah lebih mapan.

"JS Badudu berjuang gigih dan berjasa sangat besar dalam membentuk fondasi Bahasa Indonesia dan mengembangkannya hingga seperti sekarang. Pak Badudu sudah melakukan porsinya secara luar bisa. Kini bagian kita memperkaya bahasa Indonesia," kata Anies menambahkan.

JS Badudu meninggal dunia Sabtu malam (12/3) pukul 22.10 WIB karena sakit, dalam usia 89 tahun, di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung.  Tokoh bahasa Indonesia ini lahir di Gorontalo 19 Maret 1926.

Almarhum JS Badudu meninggalkan 9 anak, 9 menantu, 23 cucu, dan 2 cicit. Istri Almarhum istri, Eva Henriette Alma Koroh, sudah terlebih dahulu meninggal dunia pada 16 Januari 2016.‎ Sumber : jpnn.com
Pernyataan Mendikbud Anies Baswedan Atas Meninggalnya Profesor Jusuf Sjarif Badudu
Mendikbud Anies Baswedan
Bagikan di WhatsApp, Twit, FB, G+