ACEH - Naufal Raziq (13), Pelajar yang masih duduk di bangku kelas 2 MTsN Kecamatan Langsa Lama Kota Langsa ini keluar sebagai juara ke-2 Teknologi Tepat Guna (TTG) se-Aceh pada 2015. Naufal mampu menemukan sumber energi listrik baru yang berasal dari pohon kuda-kuda setelah melakukan 80 kali uji coba.
“Pertama kali saya baca dari buku IPA waktu kelas 6 SD. Teorinya zat asam bisa menjadi sumber energi listrik, lalu saya coba pada kentang, lalu selanjutnya pada pohon kuda-kuda menggunakan tester digital,” terang Naufal seperti dikutip dari tribunnews.com.
Temuan itu berwujud sederhana saja. Dua buah power supply berbentuk persegi panjang yang memuat kabel sebagai penghantar listrik serta kapasitor menghubungkan batang kuda-kuda untuk menghidupkan 8 buah lampu berkapasitas 3 watt. Arus listrik sangat ditentukan oleh kadar asam pada pohon. Namun menurut pengakuan, sejak dilakukan uji coba dari 2014 lalu, temuan Naufal sudah menelan biaya tak kurang dari Rp 14 juta.
Naufal mendapat dukungan Anita seorang guru sewaktu duduk di bangku SD dan Fakrayanti guru dari MTsN yang membawanya ke kontes TTG. “Kami sudah mempraktikkan di rumah untuk kebutuhan listrik sehari-hari. Masyarakat yang mempunyai pohon kuda-kuda bisa menggunakan perangkat ini sebagai sumber energi listrik yang baru,”ujar Naufal.
Bagikan di WhatsApp, Twit, FB, G+“Pertama kali saya baca dari buku IPA waktu kelas 6 SD. Teorinya zat asam bisa menjadi sumber energi listrik, lalu saya coba pada kentang, lalu selanjutnya pada pohon kuda-kuda menggunakan tester digital,” terang Naufal seperti dikutip dari tribunnews.com.
Baca juga : Kisah Harus Siswa SD Belajar di Sekolah Sambil Mengasuh AdiknyaBerdasarkan hasil uji coba yang dilakukannya, ternyata pohon kuda-kuda (keurundong pageu) mengandung kadar asam tertinggi dengan perbandingan 8 batang kuda-kuda menghasilkan 6 volt energi listrik. Energi listrik akan tetap mengalir sepanjang pohon kuda-kuda itu hidup dan masih menyimpan asam.
Temuan itu berwujud sederhana saja. Dua buah power supply berbentuk persegi panjang yang memuat kabel sebagai penghantar listrik serta kapasitor menghubungkan batang kuda-kuda untuk menghidupkan 8 buah lampu berkapasitas 3 watt. Arus listrik sangat ditentukan oleh kadar asam pada pohon. Namun menurut pengakuan, sejak dilakukan uji coba dari 2014 lalu, temuan Naufal sudah menelan biaya tak kurang dari Rp 14 juta.
Naufal mendapat dukungan Anita seorang guru sewaktu duduk di bangku SD dan Fakrayanti guru dari MTsN yang membawanya ke kontes TTG. “Kami sudah mempraktikkan di rumah untuk kebutuhan listrik sehari-hari. Masyarakat yang mempunyai pohon kuda-kuda bisa menggunakan perangkat ini sebagai sumber energi listrik yang baru,”ujar Naufal.
Sumber : TRIBUNNEWS.COM
 |
| Naufal Raziq (gambar facebook) |