Kabar sering ditemukannya siswa bolos tentu sudah buka hal asing bagi bapak ibu di rumah, terlebih para guru yang tidak jarang kejar-kejaran sama siswa yang bolos sekolah. Pelajaran berharga bagi para pelajar yang gemar membolos seperti terjadi di Surabaya belum lama ini. Wali Kota langsung menghadapi para pelajar yang ketahuan dan tertangkap tangan sedang meninggalkan jam pelajaran. Baca juga Ini Penyebab Minat Baca Siswa Menurun
Satpol PP Kota Surabaya menggelar razia dan melakukan 'penangkapan' terhadap para siswa yang tidak mengikuti pelajaran di sekolahnya alias membolos. Para siswa yang berkeliaran di tempat nongkrong, warung kopi dan warnet itu tidak berkutik. Mereka tidak bisa memberikan penjelasan yang masuk akal terkait alasannya tidak masuk sekolah.
Sebanyak 14 siswa berseragam sekolah terjaring razia Satpol PP Surabaya saat jam pelajaran, Selasa (23/2). Mereka kena garuk saat enak-enakan cangkruk dan ngopi di warung serta warnet. Ironisnya, ada siswa SD yang ikut terjaring. (SIMAK info lain : Pemerintah Resmi Tutup 103 PTS Tahun Ini)
Ke-14 siswa itu terdiri dari dari pelajar SDN Mojo (satu siswa), SMK Siang (dua siswa), SMK Taruna (dua siswa), SMK 45 (satu siswa), SMK Tri Tunggal (dua siswa), SMK Bubutan (satu siswa), SMKN 7 (tiga siswa), SMKN 10 (satu siswa), dan SMKN 5 (satu siswa). "Kalian ini kok tidak bersekolah. Orang tua kalian sudah susah cari uang, tapi kalian malah bolos sekolah," kata Risma di hadapan 14 siswa bolos tersebut.
Ditegaskan Risma, dirinya akan memberikan hukuman selain pemanggilan pihak sekolah, juga akan mengadukan kelakuan anak-anak ini kepada orang tuanya masing-masing. Sumber : www.jpnn.com
Bagikan di WhatsApp, Twit, FB, G+Satpol PP Kota Surabaya menggelar razia dan melakukan 'penangkapan' terhadap para siswa yang tidak mengikuti pelajaran di sekolahnya alias membolos. Para siswa yang berkeliaran di tempat nongkrong, warung kopi dan warnet itu tidak berkutik. Mereka tidak bisa memberikan penjelasan yang masuk akal terkait alasannya tidak masuk sekolah.
Sebanyak 14 siswa berseragam sekolah terjaring razia Satpol PP Surabaya saat jam pelajaran, Selasa (23/2). Mereka kena garuk saat enak-enakan cangkruk dan ngopi di warung serta warnet. Ironisnya, ada siswa SD yang ikut terjaring. (SIMAK info lain : Pemerintah Resmi Tutup 103 PTS Tahun Ini)
Pelajar yang bolos tersebut selain berhadapan dengan personel Satpol PP, mereka juga bertemu langsung dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Ke-14 siswa itu terdiri dari dari pelajar SDN Mojo (satu siswa), SMK Siang (dua siswa), SMK Taruna (dua siswa), SMK 45 (satu siswa), SMK Tri Tunggal (dua siswa), SMK Bubutan (satu siswa), SMKN 7 (tiga siswa), SMKN 10 (satu siswa), dan SMKN 5 (satu siswa). "Kalian ini kok tidak bersekolah. Orang tua kalian sudah susah cari uang, tapi kalian malah bolos sekolah," kata Risma di hadapan 14 siswa bolos tersebut.
PENTING juga : Ini 7 Kriteria Siswa Kreatif Cerdas dan Sukses Masa DepannyaOrang nomor satu di jajaran Pemkot Surabaya ini juga menanyakan kepada belasan siswa bolos tersebut terkait alasannya tidak sekolah. Anak-anak itu menjawab karena bosan dan malas ke sekolah. "Kamu kelas berapa? Kelas 12 harusnya kan kamu lebih giat belajar, bukan bolos terus nongkrong di warung kopi," tandas dia.
Ditegaskan Risma, dirinya akan memberikan hukuman selain pemanggilan pihak sekolah, juga akan mengadukan kelakuan anak-anak ini kepada orang tuanya masing-masing. Sumber : www.jpnn.com
 |
| Tri Rismaharini (gambar : jpnn.com) |