Kabar berlarut-larutnya masalah pengangkatan tenaga honorer jadi PNS masih hangat dibicarakan khususnya nasib guru honorer yang sudah mengabdi puluhan tahun lamanya. Sebenarnya ada Program Guru Garis Depan (GGD) yang sudah digulirkan Kemendikbud) sejak tahun lalu sebagai salah satu alternatif guru menjadi PNS. (Baca: Ini Langkah Kemendikbud Atasi Kekurangan Guru)
“Asal mereka mau ditempatkan di daerah kekurangan guru dan memenuhi syarat,” ujar Anies saat mengunjugi Kantor Republika, Jakarta, Rabu (17/2).
Menurut Anies, kebanyakan guru berkeinginan sekali untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Namun, lanjutnya, mereka enggan ditempatkan di daerah terdepan.
Kriteria mengikuti program ini sangat sederhana, yakni harus memenuhi persyaratan menjadi guru. Hal yang terpenting adalah pengalaman mengajar di daerah terdepan sebelumnya. Syarat ini ditentukan karena akan sulit menempatkan guru yang belum pernah sama sekali mengajar di daerah terdepan.
Pada tahun lalu, kata Anies, terdapat 798 GGD ditempatkan di empat provinsi. Batasan jumlah ini berdasarkan ketetapan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenpanRB) atas pengankatan PNS. Menurut Anies, KemenpanRB membatasi hingga 800 GGD. Tahun depan direncanakan Kemendikbud akan mengirim 3500 GGD.
Sumber : http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/16/02/17/o2p7ql394-mendikbud-prioritas-ggd-sebenarnya-untuk-guru-honorer
Bagikan di WhatsApp, Twit, FB, G+Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, prioritas program GGD sebenarnya bisa untuk para guru honorer.
“Asal mereka mau ditempatkan di daerah kekurangan guru dan memenuhi syarat,” ujar Anies saat mengunjugi Kantor Republika, Jakarta, Rabu (17/2).
Menurut Anies, kebanyakan guru berkeinginan sekali untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Namun, lanjutnya, mereka enggan ditempatkan di daerah terdepan.
Kabar PENTING lainnya : Pakaian Seragam Dinas PNS yang Baru, Biayanya Dianggarkan dalam APBN 2016Berkenaan dengan program GGD, Anies mengatakan, program ini bertujuan untuk mengisi kekurangan guru di daerah terdepan. Seperti diketahui, penyebaran guru di daerah Indonesia tidak merata. Hal ini berarti jumlah guru di satu daerah bisa saja kelebihan sedangkan daerah lain malah kekurangan.
Kriteria mengikuti program ini sangat sederhana, yakni harus memenuhi persyaratan menjadi guru. Hal yang terpenting adalah pengalaman mengajar di daerah terdepan sebelumnya. Syarat ini ditentukan karena akan sulit menempatkan guru yang belum pernah sama sekali mengajar di daerah terdepan.
 |
| Mendikbud Anies Baswedan Saat Pelepasan GGD Angkatan I |
Pada tahun lalu, kata Anies, terdapat 798 GGD ditempatkan di empat provinsi. Batasan jumlah ini berdasarkan ketetapan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenpanRB) atas pengankatan PNS. Menurut Anies, KemenpanRB membatasi hingga 800 GGD. Tahun depan direncanakan Kemendikbud akan mengirim 3500 GGD.
Sumber : http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/16/02/17/o2p7ql394-mendikbud-prioritas-ggd-sebenarnya-untuk-guru-honorer