Kabar heboh seputar aksi main pecat Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali menghiasi media masa. Kali ini nasib buruk menimpa Kepala Sekolah di SMAN 3 Jakarta, Retno Listyarti. Harus diakui memang Ahok sering menjadi buah bibir netizen termasuk beberapa Pernyataannya yang kontroversi.
http://megapolitan.kompas.com/read/2015/05/16/09552601/Retno.Listyarti.Dicopot.dari.Jabatan.Kepala.SMA.3.Dikembalikan.Jadi.Guru
Retno Listyarti juga menulis buku-buku penting dalam pendidikan terutama di bidang PPKN, diantaranya Buku Perjalanan KIR Jakarta Utara (2001), Buku PKn kelas X–XII SMA KBK Penerbit Esis (2005), Buku PKn kelas X–XII SMA KTSP 2006 Penerbit Esis (2007), dan Buku PKn kelas X–XII SMK KTSP 2006 Penerbit Erlangga (2008). Kurang lebih Ibu Retno sudah menghasilkan 9 buah buku, 47 artikel, dan 89 makalah berkualitas. Baca juga Panduan Menulis / Mengisi Blangko Ijazah Resmi Kemdikbud.
Selain itu, Retno Listyarti rajin membuat artikel yang di muat pada beberapa media masa seperti Harian Kompas, Majalah Sindo Weekly, Republika, Koran Tempo, Jurnal Perempuan, Jurnal Syafei Maarif, Jurnal Hak Asasi Manusia Elsam, dan sejumlah media lain.
Karir organisasi Retno Listyarti juga tidak dapat dianggap remeh. Beliau bergabung dengan organisasi guru PGRI, juga aktivis pada organisasi guru lainnya yaitu FMGJ (Forum Musyawarah Guru Jakarta). Ibu Retno juga menjabat sebagai ketua umum dan sebagai Sekjen di Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI).
Retno Listyarti memiliki 3 anak Audi, Ulvi dan Ilo. Aktif mengajar sejak tahun 1994. 3 tahun mengajar di SMA Labschool, 3 tahun di SMPN 69 dan mulai tahun 2000 mengajar di SMAN 13 Jakarta (sekolah dimana dulu Ibu Retno pernah menjadi murid di sana).
Demikian Profil singkat Kepala Sekolah yang dipecat Ahok, semoga dapat menjadi inspirasi tersendiri, bahwa sehebat apapun manusia pasti ada saja cobaan yang menghadang.
Bagikan di WhatsApp, Twit, FB, G+Nasib Retno Listyarti kini menjadi guru biasa, seperti diberitakan banyak media bahwa Kepala SMAN 3 Jakarta dipecat atas instruksi Ahok karena dianggap belagu, arogan, dan tidak punya rasa tanggung jawab.
Sumber :http://megapolitan.kompas.com/read/2015/05/16/09552601/Retno.Listyarti.Dicopot.dari.Jabatan.Kepala.SMA.3.Dikembalikan.Jadi.Guru
Profil Retno Listyarti
Retno Listyarti dikenal aktif dan berprestasi dalam dunia pendidikan. Selain aktif mengajar, Ibu Retno juga produktif dalam menulis. Beberapa penghargaan yang pernah Eks Kepala SMAN 3 Jakarta ini dapatkan diantaranya adalah menjadi Mahasiswa Berprestasi IKIP Jakarta dan Nasional (1993), penerima award internasional Toray Foundation Jepang dalam bidang sains (3R) (2004), dan penerima award sebagai Tokoh Pendidikan dari PKS (2007).Retno Listyarti juga menulis buku-buku penting dalam pendidikan terutama di bidang PPKN, diantaranya Buku Perjalanan KIR Jakarta Utara (2001), Buku PKn kelas X–XII SMA KBK Penerbit Esis (2005), Buku PKn kelas X–XII SMA KTSP 2006 Penerbit Esis (2007), dan Buku PKn kelas X–XII SMK KTSP 2006 Penerbit Erlangga (2008). Kurang lebih Ibu Retno sudah menghasilkan 9 buah buku, 47 artikel, dan 89 makalah berkualitas. Baca juga Panduan Menulis / Mengisi Blangko Ijazah Resmi Kemdikbud.
 |
| Retno Listyarti, Eks Kepala Sekolah SMAN 3 Jakarta |
Selain itu, Retno Listyarti rajin membuat artikel yang di muat pada beberapa media masa seperti Harian Kompas, Majalah Sindo Weekly, Republika, Koran Tempo, Jurnal Perempuan, Jurnal Syafei Maarif, Jurnal Hak Asasi Manusia Elsam, dan sejumlah media lain.
Karir organisasi Retno Listyarti juga tidak dapat dianggap remeh. Beliau bergabung dengan organisasi guru PGRI, juga aktivis pada organisasi guru lainnya yaitu FMGJ (Forum Musyawarah Guru Jakarta). Ibu Retno juga menjabat sebagai ketua umum dan sebagai Sekjen di Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI).
Retno Listyarti memiliki 3 anak Audi, Ulvi dan Ilo. Aktif mengajar sejak tahun 1994. 3 tahun mengajar di SMA Labschool, 3 tahun di SMPN 69 dan mulai tahun 2000 mengajar di SMAN 13 Jakarta (sekolah dimana dulu Ibu Retno pernah menjadi murid di sana).
Demikian Profil singkat Kepala Sekolah yang dipecat Ahok, semoga dapat menjadi inspirasi tersendiri, bahwa sehebat apapun manusia pasti ada saja cobaan yang menghadang.