Kabar adanya suara mirip terompet yang diduga sangkakala terdengar di langit menghebohkan netizen terutama pengunjung you tube. Banyak orang dari negara yang berbeda terutama di kawasan benua Eropa, Amerika hingga Australia yang mendengarkan suara misterius dari langit tersebut. Dengan cukup mengetik Key Word Sangkakala di pencarian You Tube maka kita akan menemukan 5.000 lebih judul video yang diunggah berkaitan dengan suara sangkakala.
Pertanyaannya, benarkah itu suara sangkakala? Bagaimana Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menanggapi fakta adanya Terompet Sangkakala? Dapatkah Bunyi yang Diduga Suara Terompet Sangkakala di Langit Eropa, Amerika hingga Australia menjadi tanda datangnya kiamat?
Pada tahun 2012, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pernah meluncurkan sebuah misi bernama Wilkonson Microwave Anisotropy Probe (WMAP). WMAP merupakan alat dari bagian untuk melihat kosmologi atau studi tentang sifat alam semesta secara keseluruhan. Hasilnya, WMAP berhasil memindai bahwa alam semesta yang kita tinggali saat ini ternyata berbentuk menyerupai terompet.
Menurut Bennet, bentuk terompet ini merupakan sebuah representasi dari evolusi alam semesta yang terjadi lebih dari 13,7 miliar tahun. Paling kiri menggambarkan saat awal awal yang sekarang sedang diselidiki, ketika masa "inflasi" menghasilkan ledakan pertumbuhan eksponensial di alam semesta. Sementara ujung dari terompet adalah alam semesta yang diisi saat ini, seperti planet-planet termasuk bumi.
Bagaimanapun penjelasan para ahli, kebenaran akan adanya hari akhir nampaknya mutlak harus dipercaya dan diindahkan. Tiada yang akan abadi dalam kehidupan ini kecuali Sang Pemilik Kehidupan itu sendiri. Maka marilah bersama mengambil hikmah akan adanya Fenomena Suara Terompet yang Diduga Sangkakala di Langit ini sebagai renungan sebelum datangnya kematian.
Bagikan di WhatsApp, Twit, FB, G+Pertanyaannya, benarkah itu suara sangkakala? Bagaimana Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menanggapi fakta adanya Terompet Sangkakala? Dapatkah Bunyi yang Diduga Suara Terompet Sangkakala di Langit Eropa, Amerika hingga Australia menjadi tanda datangnya kiamat?
Pada tahun 2012, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pernah meluncurkan sebuah misi bernama Wilkonson Microwave Anisotropy Probe (WMAP). WMAP merupakan alat dari bagian untuk melihat kosmologi atau studi tentang sifat alam semesta secara keseluruhan. Hasilnya, WMAP berhasil memindai bahwa alam semesta yang kita tinggali saat ini ternyata berbentuk menyerupai terompet.
Baca juga Dibalik Isu Beras Plastik"Ini adalah bentuk pengukuran yang indah dari alam semesta yang merupakan peninggalan dari Big Bang atau Cosmic Microwave Background. Pengukuran ini telah membantu untuk melihat asal usul, konten, usia dan geometri alam semesta, mengubah paradigma kita soal pembentukan alam semesta untuk skenario terbentuknya alam semesta." tulis Charles L.Bennet, salah satu tim peneliti di WMAP.
Menurut Bennet, bentuk terompet ini merupakan sebuah representasi dari evolusi alam semesta yang terjadi lebih dari 13,7 miliar tahun. Paling kiri menggambarkan saat awal awal yang sekarang sedang diselidiki, ketika masa "inflasi" menghasilkan ledakan pertumbuhan eksponensial di alam semesta. Sementara ujung dari terompet adalah alam semesta yang diisi saat ini, seperti planet-planet termasuk bumi.
 |
| Taken by http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20150525105857-199-55459/nasa-pernah-temukan-terompet-sangkakala/ |
Bagaimanapun penjelasan para ahli, kebenaran akan adanya hari akhir nampaknya mutlak harus dipercaya dan diindahkan. Tiada yang akan abadi dalam kehidupan ini kecuali Sang Pemilik Kehidupan itu sendiri. Maka marilah bersama mengambil hikmah akan adanya Fenomena Suara Terompet yang Diduga Sangkakala di Langit ini sebagai renungan sebelum datangnya kematian.