Segalanya Tentang Alur Pembiasaan Program Penumbuhan Budi Pekerti di Sekolah

Kabar penerapan program Penumbuhan Budi Pekerti (PBP) yang dicanangkan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan resmi dimulai tahun ajaran baru tertanggal 27 Juli 2015. Program Penumbuhan Budi Pekerti ini merupakan pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah, yang dimulai sejak masa orientasi peserta didik baru sampai dengan kelulusan, dari jenjang Sekolah Dasar (SD), sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menegah Kejuruan (SMK), dan sekolah pada jalur pendidikan khusus.
Sebelum lanjut, lihat Syarat Lomba Guru PKN SMP Tingkat Nasional Tahun 2015
Mendikbud mengatakan PBP akan fokus dilakukan melalui kegiatan nonkurikuler pada seluruh jenjang pendidikan yang disesuaikan dengan tahapan usia perkembangan peserta didik. Pada pelaksanaannya akan bersifat kontekstual atau disesuaikan dengan muatan lokal daerah. Baca 5 Komponen dalam Pendidikan Karakter

“Penumbuhan karakter dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan nonkurikuler. Kali ini akan dilaksanakan fokus melalui jalur nonkurikuler yang biasanya kurang dapat perhatian, padahal memiliki efek besar dalam belajar mengajar,” jelas Mendikbud.

Beginilah Alur Pembudayaan dan Pembiasaan Kegiatan Sehari-Hari Di Sekolah Dalam Gerakan / Program Penumbuhan Budi Pekerti Luhur

“Alur penerapan PBP akan diterapkan pada tahap diajarkan, dibiasakan, dilatih secara konsisten, kemudian akan menjadi kebiasaan, sehingga akan terbentuk karakter, dan akhirnya menjadi budaya dalam setiap perilaku anak-anak,” tutur Mendikbud.

 Alur Pembiasaan Program Penumbuhan Budi Pekerti di Sekolah
 Alur Pembiasaan Program Penumbuhan Budi Pekerti di Sekolah

Ruang Lingkup kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti terdiri atas:
  • Menumbuhkembangkan nilai moral dan spiritual
  • Menumbuhkembangkan nilai kebangsaan dan kebhinekaan
  • Mengembangkan interaksi positif antar peserta didik
  • Merawat diri dan lingkungan sekolah
  • Mengembangkan potensi diri peserta didik
  • Pelibatan orang tua dan masyarakat di sekolah.
Budi pekerti luhur yang diharapkan dapat tumbuh mencakup antara lain:
  • Internalisasi nilai moral dan spiritual dalam kehidupan.
  • Rasa kebangsaan dan cinta tanah
  • Interaksi positif antara peserta didik dengan guru dan orangtua.
  • Interaksi positif enter siswa.
  • Pengembangan potensi utuh siswa.
  • Pemeliharaan lingkungan sekolah yang mendukung iklim pembelajaran.
  • Pelibatan orangtua dan masyarakat.
Kegiatan Sehari-hari di Sekolah :
  • Beberapa kegiatan wajib
  • Contoh-contoh pembiasaan baik
Pembiasaan Sebelum Memulai Pembelajaran:
  • Membaca buku non-pelajaran sekitar 15 menit sebelum jam pelaja ran perta ma dimulai.
  • Hari pelajaran dimulai dengan berdoa, dipimpin bergantian oleh siswa di bawah bimbingan guru.
  • Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan atau lagu wajib nasional atau lagu terkini yang menggambarkan semangat cinta tanah air.
Pembiasaan Sesudah atau Mengakhiri Pelajaran
  • Menyanyikan lagu daerah dari seluruh nusantara.
  • Mengakhiri dengan berdoa, dipimpin bergantian oleh siswa dibawah bimbingan guru.
Kegiatan Rutin Tiap Minggu:
  • Upacara bendera dap hari Senin.
  • Olah raga bersama seluruhwarga sekolah minimal seminggu sekali.
  • Siswa piket membersihkan kelas dan lingkungan sekolah secara bergantian.
  • Menyanyikan satu lagu daerah (dari seluruh nusantara).
  • Mengakhiri dengan berdoa, dipimpin bergantian oleh siswa di bawah bimbingan guru.
Kegiatan Periodik/Insidental Lainnya:
  • Pertemuan wali kelas dan orangtua siswa untuk menjelaskan visi, misi dan aturan sekolah serta tahapan belajar siswa.
  • Siswa dibiasakan belajar kelompok baik di sekolah maupun di rumah dengan sepengetahuan guru dan orangtua.
  • Siswa terlibat dengan masyarakat untuk melihat dan memecahkan masalah-masalah nyata di lingkungan sekolah.
  • Masyarakat dari berbagai profesi berbagi ilmu dan pengalaman kepada siswa di sekolah.
Referensi :
http://www.kemdikbud.go.id/
http://www.dadangjsn.com
Bagikan di WhatsApp, Twit, FB, G+