Kabar gembira bagi orang tua yang memiliki Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan kesulitan menumbuhkan sikap mental dalam diri putra-putrinya tersebut. Seperti kita ketahui jika ABK memiliki keunikan yang berbeda dari anak-anak pada umumnya, maka proses pembelajaran dan pengenalan dunia sosial pun harus melalui trik-tips yang berbeda-beda. Baca juga Rahasia Keberhasilan SMPN 1 Magelang Meraih Nilai Indeks Integritas UN Tertinggi se-Indonesia.
Informasi yang admin Kabar Guruku dapatkan bahwa Seni Tari sebenarnya mampu mengembangkan mental para ABK sehingga mereka berani bersosialisasi dengan siapapun. Para ABK yang mentalnya sudah terbangun dengan baik akan cenderung stabil dan menerima keadaan yang ada pada dirinya. Bahkan Seni Tari membangun mental ABK agar berani hidup mandiri tanpa harus merepotkan orang-orang di sekitarnya.
Wiwiek yang juga aktif mengurus sebuah klinik untuk anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) di Bogor, sering menjumpai ABK dengan berbagai kondisi. Ada yang hiperaktif, ekstrovert, low vision, hingga bisu-tuli. Dengan terapi tari, Wiwiek membantu mental anak-anak itu agar bisa mandiri dan berkembang. ’’Mereka mengambil gelas untuk minum saja terkadang susahnya minta ampun,’’ Kata wanita kelahiran Raha Muna, Sulawesi Tenggara, 19 Februari 1953 tersebut.
Berita ini cukup menggembirakan termasuk bagi penyelenggara sekolah luar biasa (SLB) yang kesulitan menangani siswa-siswinya. Dengan metode seni tari setidaknya dapat menghibur para ABK agar mereka tidak jenuh dengan kondisi yang menimpa dirinya. Semoga!!!
Bagikan di WhatsApp, Twit, FB, G+Informasi yang admin Kabar Guruku dapatkan bahwa Seni Tari sebenarnya mampu mengembangkan mental para ABK sehingga mereka berani bersosialisasi dengan siapapun. Para ABK yang mentalnya sudah terbangun dengan baik akan cenderung stabil dan menerima keadaan yang ada pada dirinya. Bahkan Seni Tari membangun mental ABK agar berani hidup mandiri tanpa harus merepotkan orang-orang di sekitarnya.
Download Panduan Sukses Implementasi Aplikasi Dapodikmen untuk SMA/SMK/SMLB
Seni Tari Dapat Menjadi Terapi Mental bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Wiwiek Sipala, Dosen Institut Kesenian Jakarta (IKJ) menuturkan jika seni tari dapat dipakai untuk terapi ABK. Koordinasi antara mendengar irama dan gerak tubuh dalam tarian, mampu membantu para siswa ABK untuk mandiri dan percaya diri.Wiwiek yang juga aktif mengurus sebuah klinik untuk anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) di Bogor, sering menjumpai ABK dengan berbagai kondisi. Ada yang hiperaktif, ekstrovert, low vision, hingga bisu-tuli. Dengan terapi tari, Wiwiek membantu mental anak-anak itu agar bisa mandiri dan berkembang. ’’Mereka mengambil gelas untuk minum saja terkadang susahnya minta ampun,’’ Kata wanita kelahiran Raha Muna, Sulawesi Tenggara, 19 Februari 1953 tersebut.
Sumber:
http://www.jpnn.com/read/2015/06/11/308929/Wiwiek-Sipala,-Dosen-IKJ-yang-Mengajar-Tari-untuk-Terapi-Murid-Berkebutuhan-Khusus |
| Ilustrasi Seni Tari |
Berita ini cukup menggembirakan termasuk bagi penyelenggara sekolah luar biasa (SLB) yang kesulitan menangani siswa-siswinya. Dengan metode seni tari setidaknya dapat menghibur para ABK agar mereka tidak jenuh dengan kondisi yang menimpa dirinya. Semoga!!!